Mahasiswa hingga Komunitas: Pemuda Sumatera Selatan Diajak dalam Mengawal Masa Depan Energi

3 Oktober 2025 05:00 3 Okt 2025 05:00

Thumbnail Mahasiswa hingga Komunitas: Pemuda Sumatera Selatan Diajak dalam Mengawal Masa Depan Energi
Seluruh peserta dan pemateri dalam kegiatan Seminar Nasional bertajuk “Peran Strategis Anak Muda dalam Mendorong Transisi Energi Berkeadilan di Sumatera Selatan” yang digelar di Hotel Azza Palembang pada Rabu, 1 Oktober 2025. (Foto: Mitra Hijau)

KETIK, PALEMBANG – Komitmen Sumatera Selatan dalam mewujudkan transisi energi berkeadilan perlu melibatkan generasi muda agar prosesnya berkelanjutan. Hal ini menjadi penting mengingat hampir separuh penduduk Sumatera Selatan berusia di bawah 30 tahun.

Dalam Seminar Nasional bertajuk “Peran Strategis Anak Muda dalam Mendorong Transisi Energi Berkeadilan di Sumatera Selatan” yang digelar di Hotel Azza Palembang pada Rabu kemarin, 1 Oktober 2025,puluhan pemuda lintas komunitas hadir untuk berdiskusi terkait isu transisi energi.

“Saya ikut seminar ini karena tertarik dengan topik tapi masih belum familiar,” ujar peserta dari Universitas Sriwijaya.

“Setahu saya transisi energi itu perubahan energi, dari batu bara menjadi energi bersih,” tambah Molly dari Komunitas Sharing Disability Indonesia.

Acara menghadirkan Doddy Sukadri (Direktur Eksekutif Yayasan Mitra Hijau) dan Muhammad Husni (Ketua Serikat Hijau Indonesia Sumatera Selatan). Dalam paparan, keduanya menegaskan bahwa krisis iklim semakin nyata dengan meningkatnya suhu global.

“Saat ini, 99 persen bencana alam di Indonesia disebabkan oleh perubahan iklim,” jelas Doddy.

Sementara itu, Husni menekankan pentingnya menjaga bumi: “Bumi harus kita rawat agar lingkungan yang sehat bisa dinikmati sampai anak cucu kita nanti”

Sebagai produsen batu bara terbesar ketiga di Indonesia, Sumatera Selatan menghadapi tantangan besar namun sekaligus memiliki peluang untuk mweujudkan transformasi menuju energi hijau. Transisi ini juga diyakini mampu menciptakan lapangan kerja hijau baru, seiring dengan perkembangan teknologi.

Menurut Doddy, hambatan utama terletak pada biaya energi terbarukan yang masih tinggi, keterbatasan infrastruktur, serta risiko investasi. Oleh karena itu, kolaborasi lintas sektor dan partisipasi aktif generasi muda menjadi sangat penting.

“Bukan hanya para ahli, anak muda sebagai pewaris masa depan juga perlu terlibat,” tegasnya.

Husni menambahkan bahwa pemuda memiliki banyak ruang kontribusi dalam transisi energi, yang ia sebut sebagai Gerakan 4K:

• Kita bisa jadi inovator

• Kita bisa jadi influencer

• Kita bisa jadi advokator

• Kita bisa jadi aktor langsung

“Anak muda ibarat batang kayu api unggun. Jika bersatu, mereka akan menjadi energi besar yang mampu menerangi Sumatera Selatan.” pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Mitra Hijau sumsel palembang masa depan Transisi energi berkeadilan ANAK MUDA