KETIK, MALANG – Kota Malang menghadapi tantangan serius dalam penyediaan taman yang ramah anak. Dari puluhan taman yang ada, hanya tiga yang telah memenuhi standar dan mendapatkan sertifikasi sebagai taman ramah anak.
Ketiga taman tersebut adalah Taman Merbabu, Taman Slamet, dan Taman Trunojoyo. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinsos P3AP2KB) Kota Malang, Donny Sandito.
"Dari beberapa taman di Kota Malang itu hanya beberapa yang ramah anak. Taman Merbabu, kemudian Taman Slamet, dan Taman Trunojoyo," ujar Donny, Sabtu, 16 Agustus 2025.
Menurut Donny, untuk bisa dikategorikan sebagai taman ramah anak, sebuah taman harus memiliki sertifikasi dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Ia pun mendorong Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang, sebagai dinas pengelola, untuk segera mengajukan permohonan sertifikasi bagi taman-taman lain.
"Kategorinya harus ada sertifikasi dari Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur. Harusnya DLH Kota Malang kami dorong untuk mengajukan permohonan itu ke provinsi dan Kementerian PPPA," lanjutnya.
Salah satu kriteria utama yang harus dipenuhi adalah pemisahan area bermain antara anak-anak dan pengunjung dewasa, serta ketersediaan sarana dan prasarana yang aman.
"Salah satunya harus memilah antara ruang untuk anak dengan ruang untuk dewasa. Kemudian ada pagar pembatas yang aman untuk anak-anak," sebutnya.
Keberadaan taman ramah anak ini juga menjadi salah satu indikator penting dalam penilaian Kota Malang sebagai Kota Layak Anak (KLA). Saat ini, Kota Malang masih berada di predikat KLA Nindya dan tengah berupaya untuk naik ke level Utama.
"Iya salah satu penilaian KLA, taman ramah anak itu. Kalau di Taman Merbabu kan misalnya ada taman bermain untuk anak, terus juga ada pagar pembatas juga," pungkasnya.(*)
