Konferensi Internasional PIBACC 2025, Angkat Isu Strategis Inovasi dan Keberlanjutan

30 Juni 2025 16:06 30 Jun 2025 16:06

Thumbnail Konferensi Internasional PIBACC 2025, Angkat Isu Strategis Inovasi dan Keberlanjutan
Suasana konferensi internasional PIBACC di yang digelar PCU, Senin 30 Juni 2025. (Foto: Husni Habib/Ketik)

KETIK, SURABAYA – School of Business and Management (SBM) Petra Christian University (PCU) kembali menggelar Petra International Business and Accounting Conference (PIBACC) edisi kedua tahun 2025 pada Senin 30 Juni 2025.

Mengusung tema "Innovating for a Sustainable World" acara ini digelar untuk menegaskan eksistensi PIBACC sebagai ajang konferensi akuntan internasional bergengsi di Kota Surabaya.

Ketua PIBACC 2025, Diovandy Yanwinata mengatakan tema yang diambil saat ini menggambarkan urgensi mendalam di era tantangan iklim, ekonomi, dan sosial yang saling bertaut. Inovasi untuk keberlanjutan sangat penting untuk mendukung keberlanjutan di berbagai sektor.

Diisi dengan berbagai pembicara yang kompeten di bidangnya tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri, seperti Malaysia, Australia dan Singapura.

"Konferensi internasional tersebut dapat menjadi wadah vital bagi para akademisi, pemimpin industri, pembuat kebijakan, dan praktisi untuk membahas strategi keberlanjutan serta pertumbuhan ekonomi yang inklusif," jelas Diovandy, Senin 30 Juni 2025.

Sementara itu pada kesempatan yang sama, Josua Tarigan Dekan Fakultas Bisnis dan Manajemen PCU mengatakan keberadaan PIBACC ini sangat penting untuk menjawab kebutuhan global mengenai sustainability atau keberlanjutan.

Dalam konteks keberlanjutan tentu akan lebih efektif jika ada keterlibatan dari berbagai pihak, seperti pemerintah, perusahaan dan universitas. Hal ini menggambarkan pentingnya kolaborasi dari berbagai pihak untuk mencapai suatu tujuan, dalam hal ini keberlanjutan.

"Untuk mencapai keberlanjutan di bidang inovasi tentu tidak bisa kita kerjakan sendiri. Harus ada keterlibatan dari banyak pihak seperti pemerintah, perusahaan dan universitas," tambah Josua.

Keberlanjutan merupakan isu yang tengah hangat khususnya di Indonesia. Hal ini terlihat dari program pemerintah pusat yang mendirikan pasar karbon pada September 2023 lalu. Yang mana tujuan dari didirikannya pasar karbon untuk mengetahui harga karbon, yang dapat dijadikan patokan penerapan tarif bagi perusahaan yang menghasilkan menghasilkan karbon melebihi ketentuan.

"Nanti kalau perusahaan kadar karbonnya lebih banyak dari aturan yang ada maka harus membayar penalti yang mengacu pada harga dari pasar karbon," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

konferensi internasional Petra Christian University Sustainability Inovasi Pendidikan Pasar karbon