KETIK, JAKARTA – Regulasi baru yakni diperbolehkannya tiap klub memiliki 11 pemain asing pada Liga 1 atau yang berganti nama Super League musim 2025/2026 mendapat kritikan.
Regulasi ini diputuskan PT Liga Indonesia Baru dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan dan luar biasa di Hotel Langham, Jakarta.
Banyak yang memberikan pandangan negatif terkait regulasi itu karena dianggap menutup potensi pemain muda lokal. Salah satu yang menyuarakannya pelatih Timnas Indonesia U-23, Gerald Vanenburg.
Pelatih asal Belanda itu menilai regulasi pemain asing ini sebuah lelucon. Menurut dia bertambahnya kuota pemain asing ini akan membuat talenta lokal, terutama pemain muda, sulit berkembang, apalagi Indonesia hanya memiliki satu kompetisi sepak bola.
"Saya pikir itu lelucon. Sungguh, saya pikir kita di Indonesia ini seharusnya mendorong pemain muda masuk tim utama," kata Vanenburg kepada awak media, Jumat (11/7/2025).
Dalam pelaksanaannya, setiap klub boleh mendaftarkan 11 pemain asing, namun hanya delapan pemain yang masuk ke dalam daftar susunan pemain dan yang bermain dalam satu pertandingan.
Di sisi lain, Super League musim depan juga masih menerapkan regulasi untuk pemain muda, dimana setiap klub wajib memainkan minimal satu pemain U-23 dengan waktu paling sedikit 45 menit atau satu babak.
Bagi Vanenburg, regulasi itu sebuah bagian dari memberikan kesempatan talenta muda untuk berkembang. Ia kemudian mencontohkan dirinya sendiri yang sudah menembus skuad utama Ajax Amsterdam paa musim 1980/1981 ketika baru berusia 17 tahun.
Kala itu ia bermain 13 kali di kompetisi domestik (Eredivisie dan Piala KNVB) dengan mencetak empat gol dan satu assist.
"Saya berusia 17 tahun ketika bermain di tim utama Ajax. Jadi, saya pikir ada pemain muda yang sangat bagus di sini. Jadi, saya pikir kita harus memberi mereka kesempatan untuk berkembang," kata pelatih 61 tahun itu. (*)
