Ekonomi Jatim Menguat! Misi Dagang ke Singapura Hasilkan 21 Kesepakatan Senilai Rp4,163 Triliun

14 November 2025 10:40 14 Nov 2025 10:40

Thumbnail Ekonomi Jatim Menguat! Misi Dagang ke Singapura Hasilkan 21 Kesepakatan Senilai Rp4,163 Triliun
Gubernur Khofifah menyaksikan MoU komitmen transaksi perdagangan antara pelaku usaha Jatim dengan pelaku usaha Singapura (Foto: Biro Adpim Pemprov Jatim)

KETIK, SURABAYA

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa memimpin langsung Misi Dagang dan Investasi atau East Java Trade and Investment Forum 2025 antara Provinsi Jatim dan Singapura. Acara ini digelar di KBRI, 7 Chatsworth Road, Singapore, pada Kamis, 13 November 2025.

Forum tersebut mencatat hasil gemilang. Total transaksi mencapai lebih dari Rp4,163 triliun dari 21 jenis kesepakatan yang terjalin.

Khofifah menegaskan bahwa misi dagang ini menjadi wadah mempertemukan pelaku usaha Jatim dengan mitra internasional, kali ini Singapura, untuk memperluas potensi industri, perdagangan, dan peluang investasi secara terintegrasi.

"Forum ini dilakukan juga sebagai pemetaan ulang untuk mengetahui perkembangan peluang pasar bagi produk Jawa Timur yang berpotensi memenuhi kebutuhan masyarakat di Singapura," ujar Khofifah.

Misi dagang dan investasi di Singapura ini merupakan kegiatan keenam yang digelar Pemprov Jatim di negara mitra.

Sebelumnya, kegiatan serupa juga pernah dilakukan di negara mitra seperti Saudi Arabia dan Malaysia pada tahun 2022, Timor Leste dan Hong Kong pada tahun 2023, serta Jepang pada tahun 2024.

Komoditi yang diperdagangkan pada Misi Dagang dan Investasi Jatim-Singapura antara lain tembakau, perdagangan karbon, kemasan rokok, kopi, produk perikanan, bumbu penyedap makanan, sepeda, rempah-rempah, bioteknologi, gula kristal rafinasi, sayuran beku, DOC layer, tisu, buah, parfum, dan skincare. 

"Melalui kegiatan ini kita berharap mampu memberikan dampak signifikan bagi hubungan kerjasama di berbagai bidang ekonomi dan investasi antara Provinsi Jawa Timur dengan Singapura," lanjutnya. 

Misi dagang kali ini menghadirkan 31 pelaku usaha dari Jawa Timur dan 60 pelaku usaha dari Singapura.

Sebagai informasi, neraca perdagangan Jatim–Singapura pada periode Januari hingga Agustus 2025 tercatat surplus USD 379,19 juta. Nilai ekspor nonmigas Jatim mencapai USD 845,53 juta, sementara impornya sebesar USD 466,34 juta.

Berkat sinergi dan kolaborasi berbagai pihak, perekonomian Jawa Timur tumbuh impresif sebesar 5,22 persen (y-o-y) pada Triwulan III 2025.

Angka ini melampaui rata-rata pertumbuhan nasional yang berada di 5,04 persen. Jatim juga menyumbang 14,54 persen terhadap PDB nasional dan 25,65 persen terhadap PDRB Pulau Jawa.

Struktur ekonomi Jatim sendiri masih ditopang tiga sektor utama: industri pengolahan (31,16 persen), perdagangan (18,31 persen), dan pertanian (11,98 persen). Semua capaian tersebut menjadi bukti kuat bahwa penguatan kerja sama lintas sektor terus berjalan efektif.

"Misi Dagang dan Investasi ini menjadi salah satu langkah strategis untuk mempertemukan pelaku usaha Jawa Timur dengan calon buyer dari Singapura. Maka dalam kesempatan ini juga melibatkan sejumlah perusahaan dari Jawa Timur," ungkapnya.

Sejumlah potensi komoditi yang ditransaksikan kali ini antara lain dari produk pertanian seperti aneka keripik, gula aren, minuman herbal, coklat, rempah-rempah, beras porang, tembakau, rokok, kopi, buah (frozen dan puree), tepung, gula kristal rafinasi, bumbu penyedap, edamame, mukimame, ubi, terong, edatsuki, okra, goya, dan buncis. 

Dari produk perikanan, antara lain ikan kaleng, ikan segar, ikan beku, dan olahan ikan. Produk peternakan yaitu DOC layer. Dan dari multi produk seperti sepeda, bioteknologi, rumput laut, bubuk agar, parfum, skin care, kertas toilet, tisu, aplikasi layanan digital, fashion ecoprint, kemasan rokok, dan perdagangan karbon. 

"Potensi besar inilah yang menempatkan Jawa Timur sebagai lumbung pangan nasional sekaligus membuka peluang kolaborasi strategis dengan berbagai mitra internasional, termasuk Singapura," ucapnya.

Kinerja ekonomi Jawa Timur juga terlihat dari pertumbuhan ekspor yang terus naik. Pada periode Januari–September 2025, Jatim berkontribusi 10,58 persen terhadap ekspor nasional, menempatkannya sebagai provinsi dengan kontribusi terbesar kedua di Indonesia.

Dalam periode tersebut, nilai ekspor Jatim mencapai USD 22,91 miliar. Dari angka itu, ekspor nonmigas mendominasi dengan nilai USD 22,45 miliar, atau menyumbang 97,98 persen dari total ekspor pada September 2025.

"Komoditas unggulan ekspor Jawa Timur ke Singapura meliputi perhiasan/permata, tembakau, berbagai produk kimia, mesin/pesawat mekanik, mesin/peralatan listrik, kakao/coklat, produk industri farmasi, ikan dan udang, kayu, barang dari kayu, serta kertas atau karton," terangnya.

Sementara itu, komoditas impor Jatim dari Singapura yaitu perhiasan, permata, barang dari plastik, bahan kimia organik, berbagai produk kimia, produk industri farmasi, mesin, pesawat mekanik, minyak atsiri, kosmetik wangi-wangian, sabun dan preparat pembersih, timah, serta berbagai makanan olahan.

Khofifah menyebut, bagi pelaku usaha, kondisi ini tidak hanya menghadirkan peluang, tetapi juga tantangan akibat semakin ketatnya persaingan.

"Mari kita manfaatkan kegiatan Misi Dagang Provinsi Jawa Timur dengan Singapura ini dengan sebaik-baiknya. Sehingga, mampu membuka peluang baru, meningkatkan volume perdagangan, dan memperkuat jaringan bisnis antara Jawa Timur dan Singapura," ajaknya.

Pada kesempatan yang sama, turut dilakukan penandatanganan empat komitmen transaksi dagang antara pelaku usaha Jawa Timur dan Singapura, yang disaksikan langsung oleh Gubernur Khofifah.

Empat kerja sama itu meliputi: CV Miracle Agro Spices dengan Openwave Computing Singapore Pte. Ltd.; Mitra Tani dengan Dio Yago Trading; PT Pratama Spices Indonesia dengan Whizmeal Pte. Ltd.; serta PT Charoen Pokphand Jaya Farm dengan N&N Agriculture Pte. Ltd.(*)

Tombol Google News

Tags:

Misi Dagang dan Investasi di Singapura Gubernur Jawa Timur Transaksi Tembus Rp 4 163 Triliun