KETIK, KEDIRI – Turnamen futsal bergengsi Bupati Kediri Cup 2025 kini tengah memasuki hari ketiga pelaksanaan. Ajang yang digelar selama 11 hari tersebut menjadi tonggak sejarah baru bagi futsal Kabupaten Kediri, karena untuk pertama kalinya cabang olahraga ini resmi masuk dalam rangkaian Bupati Cup.
Pertandingan berlangsung di Lapangan Futsal Holiday Pare dan hingga Sabtu 22 November 2025 antusiasme peserta maupun penonton terus meningkat.
Ketua KONI Kabupaten Kediri Hakim Rahmadsyah Parnata mengatakan pelaksanaan Bupati Kediri Cup tahun ini diikuti 126 tim dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Total lebih dari 1.300 pelajar dari seluruh kecamatan ikut bertanding, menjadikan turnamen ini sebagai salah satu kompetisi futsal pelajar terbesar di Jawa Timur.
"Melihat antusiasme peserta, kami optimistis turnamen ini akan melahirkan banyak bibit atlet masa depan. Semoga dari sini muncul pemain-pemain yang bisa membawa nama Kediri ke tingkat nasional bahkan internasional," kata Hakim Sabtu 22 November 2025.
Ajang Futsal Bupati Kediri Cup 2025 di Holiday Pare, Sabtu (22/11/2025). (foto : Aan for Ketik).
Ia menyebut futsal menjadi salah satu cabang olahraga yang memiliki prospek besar karena juga dipertandingkan dalam kejuaraan dunia. Dengan adanya kompetisi berjenjang seperti ini, Hakim berharap motivasi atlet muda semakin kuat untuk terus naik level.
"Ini juga bagian dari persiapan menuju Porprov Jatim 2027. Kami ingin memberikan jam terbang yang cukup bagi para atlet muda sejak dini," tambahnya.
Hingga hari ini, pertandingan kategori SMA telah berjalan dinamis dengan beberapa tim unggulan mulai menunjukkan dominasinya. Sementara kategori SMP dan SD dijadwalkan menyusul sesuai agenda turnamen. Suasana kompetisi pun dipenuhi dukungan meriah dari para pelajar dan orang tua yang hadir langsung ke venue.
Sementara itu! Kabag Kesra Kabupaten Kediri, Sumarlan yang hadir mewakili Bupati Kediri menegaskan bahwa Pemkab Kediri mendukung penuh pelaksanaan turnamen futsal ini. Menurutnya, olahraga pelajar harus mendapatkan ruang yang besar karena menjadi fondasi pembinaan prestasi daerah.
"Pemerintah terus menyiapkan berbagai bentuk reward agar atlet lebih termotivasi. Futsal ini menjadi salah satu olahraga favorit sehingga pembinaannya harus serius," jelas Sumarlan.
Ajang Futsal Bupati Kediri Cup 2025 di Holiday Pare, Sabtu (22/11/2025). (foto : Aan for Ketik).
Ia juga menyampaikan perkembangan proyek stadion baru Gelora Daha Jayati yang kini dalam tahap pembangunan lanjutan. Stadion tersebut nantinya diharapkan menjadi pusat pembinaan olahraga, termasuk futsal dan cabang-cabang lain yang membutuhkan fasilitas representatif.
"Jika fasilitasnya memadai, prestasi akan ikut naik. Itu menjadi perhatian Mas Bupati agar olahraga di Kabupaten Kediri punya rumah yang layak," ujarnya.
Di sisi lain, Ketua Asosiasi Futsal Kabupaten (AFK) Kediri Rizky Akbar menilai penyelenggaraan Bupati Cup 2025 sebagai momen penting bagi perkembangan futsal di Kabupaten Kediri. Setelah bertahun-tahun Bupati Cup hanya digelar untuk sepak bola dan voli, kini futsal akhirnya mendapat panggung yang setara.
"Ini pertama kalinya futsal dipertandingkan dalam Bupati Cup, dan ini langkah besar untuk pembinaan. Harapan kami, agenda ini bisa menjadi kalender tetap setiap tahun," tegas Rizky.
Rizky juga memaparkan teknis pelaksanaan turnamen. Kategori SMA berlangsung 20-22 November, kategori SMP berlangsung 23-25 November, sementara kategori SD dijadwalkan 26-28 November. Seluruh kategori akan melangsungkan semifinal pada 29 November, dan final pada 30 November 2025.
Tahun ini terdapat lima kategori pertandingan yakni SD Putra, SMP Putra, SMP Putri, SMA Putra dan SMA Putri. Kategori SD diikuti 18 tim, kategori SMP diikuti 52 tim putra dan 10 tim putri, sedangkan kategori SMA diikuti 26 tim putra dan 6 tim putri.
Sebagai bentuk penghargaan, panitia menyiapkan total hadiah uang pembinaan sekitar Rp 30 juta, dengan masing-masing kategori pemenang memperoleh Rp 6 juta.
AFK Kediri berharap turnamen Bupati Cup 2025 menjadi pintu pembuka lahirnya kompetisi futsal pelajar yang lebih rutin dan terjadwal. Dengan adanya kalender yang jelas, pembinaan usia dini bisa berjalan lebih fokus dan berkelanjutan, sehingga Kabupaten Kediri memiliki atlet-atlet futsal yang siap bersaing di tingkat provinsi maupun nasional. (*)
