Banyuwangi Borong 3 Penghargaan Inotek Award 2025, Dari Inovasi Kelor hingga Klik Sekati

15 November 2025 09:33 15 Nov 2025 09:33

Thumbnail Banyuwangi Borong 3 Penghargaan Inotek Award 2025, Dari Inovasi Kelor hingga Klik Sekati
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani saat menerima penghargaan di Surabaya, Kamis, 13 November 2025. (Foto: Humas)

KETIK, BANYUWANGI Pemerintah Kabupaten Banyuwangi sukses memborong tiga penghargaan sekaligus pada ajang Anugerah Inovasi Daerah dan Inovasi Teknologi (Inotek Award) 2025, yang digelar oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Tiga Penghargaan Diraih Lewat Inovasi 

'Kanggo Riko' berhasil meraih Juara 2 kategori Inovasi Daerah.

Sementara itu, program Klik Sekati (Klinik Kesehatan Ikan dan Lingkungan) dari Dinas Perikanan masuk 15 besar kategori Inovasi Teknologi berbasis website dan mobile apps, dan inovasi Janji Cinta, pengolahan daun kelor menjadi kudapan siap makan, sukses meraih Juara 2 kategori Agribisnis.

Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Elistianto Dardak, kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani di Surabaya, Kamis, 13 November 2025, sebagai bentuk apresiasi atas inovasi Banyuwangi yang berdampak nyata dan berkelanjutan.

“Terima kasih kepada Pemprov Jatim atas apresiasi ini. Penghargaan ini menjadi penyemangat kami untuk terus menghadirkan inovasi yang membawa manfaat nyata bagi masyarakat,” ujar Ipuk.

Program Kanggo Riko yang memiliki arti “Untuk Anda” merupakan inovasi Bupati Ipuk dalam pemberdayaan ekonomi ribuan rumah tangga miskin, dengan prioritas bagi perempuan kepala keluarga agar mampu mandiri dan berdaya. 

Saat ini sudah ada 8.788 penerima manfaat program tersebut dan terfasilitasi BPJS. Sedangkan Klik Sekati hadir sebagai solusi digital untuk menjaga ekosistem perikanan melalui pemantauan kesehatan ikan dan kualitas lingkungan.

Sementara inovasi Janji Cinta (jajanan Jelly Inovatif kaya Collagen aktivator, vitamIN, proteIN, Trace mineral dan Antioksidan) digagas oleh tim RSUD Blambangan, dengan mengintegrasikan aspek kesehatan, ekonomi, dan pemberdayaan masyarakat.

Program ini mendorong warga desa menanam bibit tanaman kaya nutrisi, yaitu kelor, yang hasil panennya dibeli RSUD seharga Rp6.000 per kilogram.

Kepala Instalasi Farmasi sekaligus Ketua Tim Inovasi RSUD Blambangan, Apt. Ari Kurnianingsih, menjelaskan, daun kelor tersebut kemudian diolah menjadi jeli bergizi tinggi. Sebagian jeli diberikan khusus untuk pasien anak-anak penderita gizi buruk dan ibu hamil anemia, sementara sisanya dijual untuk mendukung keberlanjutan program.

“Jadi ada sekitar 500 bibit kelor yang kita bagikan ke warga desa, terus daun kelor itu kita beli dan kita olah untuk djadikan produk superfood kesehatan seperti jeli. Di sini selain fokus untuk inovasi kesehatan, kita berusaha untuk memberdayakan masyarakat desa, menambah penghasilan khususnya para ibu-ibu,” ujarnya.

Tombol Google News

Tags:

Banyuwangi Bupati Banyuwangi Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani Inotek Award Inotek Award 2025 Kanggo Riko Klik Sekati Janji Cinta