2 Pemain Persebaya Dipanggil Timnas Indonesia U-23, Ini Tanggapan Eduardo Perez

KETIK, SURABAYA – Dua pemain muda Persebaya, Toni Firmansyah dan Mikael Tata dipanggil Timnas Indonesia U-23 untuk pertandingan kualifikasi Piala Asia U-23 yang berlangsung di Sidoarjo.

Pemanggilan dua pemain muda ini, bagi Eduardo Perez seperti pisau bermata dua. Di satu sisi menjadi sinyal bagus karena kemampuan dua pemainnya itu bisa menembus Timnas Indonesia U-23, namun satu sisi kurang bagus untuk Persebaya.

Terlebih, saat ini Bajul Ijo mulai dalam tren positif. Pada pekan ke-3, mereka baru saja menang 5-2 melawan Bali United di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Sabtu, 23 Agustus 2025.

"Saya tahu soal keputusan PSSI. Ini adalah satu hal yang perlu kami bicarakan dengan klub. Tetapi jika tim nasional semua pemain tentu ingin bergabung, itu tentu saja," katanya usai pertandingan lawan Bali United.

Sebagaimana diketahui, Toni Firmansyah baru saja diganjar sebagai pemain muda terbaik di pekan ke-2 Super League. Prestasi itu membuktikan peran pemain 20 tahun itu sangat penting bagi Persebaya.

Terlebih pada pertandingan terdekat, Persebaya akan bertandang ke Stadion BJ Habibie, Parepare untuk melawan PSM pada Minggu, 31 Agustus 2025 mendatang.

Duel ini merupakan pertemuan klasik kedua tim era Perserikatan yang mempunyai gengsi tersendiri bagi kedua tim.

Toni Firmansyah sendiri ketika ditanya soal prestasinya meraih titel pemain muda terbaik, merasa senang dan bersyukur.

"Tapi masih banyak dari saya kekurangan. Mungkin dari saya (harus) lebih kerja keras lagi dan terus konsisten ke depannya," ungkapnya.

Saat ini Persebaya bertengger di urutan ke-4 klasemen sementara Super League dengan koleksi 6 poin, hasil dua kemenangan. 

Sementara itu Timnas Indonesia U-23, rencananya mulai menggelar pemusatan latihan (TC) di Surabaya mulai besok, Senin, 25 Agustus 2025 hingga Minggu, 31 Agustus 2025.

TC Timnas Indonesia U-23 sebagai persiapan mengikuti Kualifikasi AFC U-23 Cup 2026 yang berlangsung di Stadion Gelora Delta Sidoarjo. Skuad asuhan Gerald Vanenburg itu melawan Makau, Korea Selatan, dan Laos. (*)